Sejarah Desa Lamajang
Dahulu dicerikan leluhur Desa Lamajang
merupakan orang Cirebon yang pergi ke daerah Lamajang karena tidak ingin
dijajah oleh Belanda. Leluhur Desa Lamajang ini dikenal sebagai Uyut yang
kemudian menyebarkan agama islam di daerah Lamajang, hingga akhirnya terbentuklah
kampung Cikodang, dengan arsitektur rumah tradisional sunda. Pada tahun 1942
terjadi kebakaran besar di Kampung Cikondang yang menghanguskan ±80 rumah,
namun tersisa 1 rumah yang kemudian diabadikan sebagai rumah atau bumi adat.
Bumi adat ini kemudian dikenal sebagai “Bumi Adat Cikondang”, yang masih
memiliki nilai kepercayaan yang tinggi.
Pintu gerbang Situs Rumah Adat
Batu Eon
Batu ini dianggap mistis oleh masyarakat
desa Lamajang. Dahulu duceritakan, batu
tersebut pernah dipindahkan untuk kepentingan pembangunan PLTA Cikalong.
Namun, tak lama setelah dipindahkan batu
tersebut kembali ke tempat semula. Muncul gagasaan dari Pa Eon untuk meledakan
batu tersebut, namun batu tersebut tidak hancur. Pa Eon pun meninggal tanpa sebab yang
pasti. Sejak itulah dinamakan Batu Eon, yang saat ini dijadikan monumen di
wilayah PLTA Cikalong. Di sekitar desa Lamajang juga dapat ditemui PLTA Plengan
dan PLTA Lamajan yang merupakan bagian dari 3 PLTA tertua yang dibangun
Belanda. Masing-masing memiliki ratusan anak tangga, masyarakat setempat
menyebutnya tangga seribu.
Cisangkuy Rafting
Sungai Cisangkuy memiliki arus yang cukup
deras dan sangat menantang untuk kegiatan arung jeram/rafting. Ada banyak jeram
dengan karakteristik cukup unik, dihiasi drop hole yang bervariasi
ketinggiannya (1,5-2,5m), serta jalur bebatuan besar yang cukup sempit dengan
panjang rute arung jeram sekitar 9 km /2,5 jam.
Perkebunan dan Pertanian
Mata pencaharian penduduk desa Lamajang
umumnya adalah pertanian dan perkebunan. Sehingga desa Lamajang memiliki
suasana areal pertanian dan perkebunan yang berlatar belakang pemandangan
gunung Tilu yang indah.
Desa Lamajang memiliki beberapa air
terjun/curug yang memiliki panorama yang indah dan karakteristik serta keunikan tersendiri.
Diantaranya Curug Ceret dan curug Ciruntah
yang merupakan sumber mata air desa Lamajang.
Kebun bibit merupakan wadah kelompok tani yang
membudidayakan berbagai tanaman kayu dan bibit tanaman yang dibagikan kepada
anggota kelompok tani untuk dilestarikan.
Kegiatan yang dapat
dilakukan : penjelasan mengenai proses pembibitan, pemindahan bibit ke lahan
perkebunan, menyiangi tanaman, meniram dan meng ‘adopsi’ pohon disertai papan
nama wisatawan yang ‘mengadopsi’.
Kerajinan dan Kesenian
Desa Lamajang memiliki beberapa produk
kerajinan yang sudah dikenal di sejumlah wilayah. Salah satunya adalah
kerajinan miniatur gitar dan kerajinan dari bambu, dengan produk seperti
hiasan, aksesoris maupun furniture.
Beluk dan tarawangsa merupakan salah satu
kesenian Jawa Barat yang masih ada di desa Lamajang,. Beluk merupakan seni
teriakan yang berkaitan dengan seni suara menggunakan pupuh. Beluk dipentaskan pada waktu-waktu tertentu,
seperti syukuran 40 hari melahirkan, pernikahan atau sunatan dengan maksud
mendapatkan berkah.
kerajinan miniatur gitar
Pengrajin Souvenir Bambu
Desa Lamajang mememiliki
beberapa pilihan pengerajin yang menarik untuk dikunjungi. Pengrajin bambu yang
memiliki workshop, yaitu Bapak Ida menawarkan atraksi membuat berbagai souvenir
unik khas desa lamajang. Setelah menyusuri Tangga Seribu, Wisatawan dapat
singgah di workshop bambu dan merasakan experience
membuat souvenir miniatur Rumah Adat Desa Lamajang dan berbagai pilihan unik
lainnya.
Proses
pembuatan souvenir bambu
Sedangkan tarawangsa adalah kesenian yang dijadikan simbol ucapan syukur kepada Yang Maha Kuasa atas datangnya masa panen, dengan alat musik yang terdiri dari tarawangsa terdiri dari rebab dan kecapi. Tarawangsa merupakan salah satu upacara adat yang dilaksanakan masyarakat Lamajang dalam menyambut panen raya. Upacara ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas berkah yang diberikan oleh sang pencipta. Upacara Tarawangsa dilaksanakan di sebuah saung yang terdapat di lahan pertanian dengan durasi sekitar 30 menit.
Kuliner
Desa Lamajang memiliki produk olahan dari
komoditi pertanian diantaranya adalah susu jagung dan saroja rebung (bambu
muda). Selain itu ada juga komoditi jantung pisang diolah menjadi cobek jantung
yang dihidangkan bersama nasi, yang biasa disebut nasi Pinco.
susu jagung
hasil olahan warga desa lamajang & mahasiswa KKN STPB
Penginapan
Bagi yang ingin menginap di desa wisata
Cikondang, masyarakat setempat telah menyiapkan kediamannya untuk dijadikan
kamar pondokan/homestay, dengan tarif yang relatif murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar