Rabu, 23 November 2011

Wisata Rumah Adat

Terletak di daerah pegununungan di selatan Kota Bandung, Kampung Adat Cikondang adalah sebuah desa dengan keunikan sejarah dan budayanya sendiri. Kampung ini diyakini masyarakat setempat sebagai asal seorang wali yang menyebarkan agama Islam di daerah tersebut, dikenal dengan sebutan Uyut Pameget dan Uyut Istri, dan diyakini membawa berkah dan dapat melindungi anak cucunya. Walau tidak ada bukti kongkret yang menerangkan kejadian itu, seorang tokoh masyarakat setempat memperkirakan Bumi Adat telah berusia 200 tahun. Jadi, diperkirakan Uyut Pameget dan Uyut Istri mendirikan Kampung Cikondang pada awal 1800-an.
Awalnya bangunan di Cikondang ini merupakan pemukiman berpola arsitektur tradisional seperti yang digunakan pada bangunan Bumi Adat. Konon tahun 1940-an terdapat kurang lebih enam puluh rumah. Sekitar tahun 1942 terjadi kebakaran besar yang menghanguskan semua rumah kecuali Bumi Adat. Tidak diketahui apa yang menjadi penyebab kebakaran itu. Namun diduga bahwa kampung Cikondang dulunya dijadikan persembunyian atau markas para pejuang yang berusaha membebaskan diri dari cengkeraman Belanda. Kemungkinan tempat itu diketahui Belanda dan dibumihanguskan.
Yang tidak kalah menariknya adalah asal mula nama Kampung Cikondang, yang konon berasal dari nama pohon besar Kondang yang tumbuh di mata air setempat. Nama itu perpaduan antara sumber air dan pohon Kondang; "ci” merupakan kependekan kata cai artinya air (sumber air), sedangkan kondang adalah nama pohon tadi.

Alamat:
Koordinat : 6 43' 0" S, 107 13' 33" E
Telepon:
Email:
Internet:
Arah: 38 km dari Kota Bandung (melalui Kecamatan Banjaran dan Kecamatan Cimaung), 11 km dari pusat Kecamatan Pangalengen
Fasilitas:
Jam Buka:
Tutup:
Tiket:
Informasi Lebih Lanjut:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar